Jumat, 30 Juli 2010

Dia....jauh...jauh... dari yang dapat ku bayangkan

Kisah ini bermula dari bagaimana Dia mengajari gw selama satu minggu
tentang memiliki hati yang terpaut dengan Dia.
" Setiap Hari Ia mempertajam telinga ku seperti seorang murid"

aku berangkat ke kantor menggunakan metromini 47 kemudian karena penuh, terpaksa berdirilah gw. Tapi di hati ku ada bisikan lembut yang berkata berdirilah dekat gadis yang duduk di depan dekat pintu keluar, namun aku memilih berdiri lebih ke dalam dan waktu
sampe di rawa mangun aku dapt tempat duduk ye...... namun tidak lama setelah itu,
persis anak yang duduk dekat pintu keluar juga berdiri. wah... aku terperangah, lia...lia... bagaimana lo ga percaya ama Dia, sekalipun ini adalah hal kecil, Dia begitu perduli dengan
hidup Mu.

dalam minggu-minggu ini gw sangat banyak di sibukkan dengan kerjaan biasalah menjelang akhir bulan huru.. hara..nya sangat terasa. sampai di hari Rabu kemarin terjadilah sebuah peristiwa. gw memfoto copy dokumen yang akan di jadikan lampiran dalam pengembalian uang dan setelah gw kembaliin ke manager gw, ternyata ada satu dokumen yang kurang bukti lapor pajaknya ga ada... oh.. no... :(
dengan biasanya dia berkata tadi ada udah lengkap kok... rany kamu foto copy gimana?
lalu gw jawablah, pak tadi yang saya foto copy surat lapor pajaknya hanya satu dan gw yakin ga ada yang tercecer.
semua langsuk kasak kusuk nyari, karena ini merupakan dokumen yang penting.
gw berdoa Tuhan tolong bela Lia, tolong temuin dokumennya.
ga lama setelah itu, sekretaris nya DH gw berkata ini dia aslinya yang satu lagi..
oh.. tidak gw pengen teriak dan nangis karena sebel, karena merasa dituduh, hati gw ga nyaman bener.

tapi sekali lagi gw di ajar " Dia menghidangkan makanan di hadapan lawan - lawan ku,
dan pialaku penuh melimpah" makasih Tuhan karena Engkau memang pembelaku.

minggu ini gw syukuri karena sungguh...sungguh gw punya Bapa yang baikkk banget,
yang tak dapat ku bayangkan jika gw ga hidup di dalam kasih karuniaNya.